Dari Kami Untuk Jogja

Salju umumnya putih, tapi bagaimana jika salju berwarna abu-abu? 

Negeri Salju Abu-Abu ~ Rana

Pic by @candraaji

Kalimat diatas adalah secuplik kata yang terangkai dalam salah satu cerpen yang berada di buku Empat Elemen- Hermes For Charity Vol.2.  Setahun yang lalu, paska erupsi Merapi, kami tergerak untuk mengumpulkan karya kami dalam bentuk tulisan.  Kumpulan cerita ini lalu menjadi perpanjangan tangan orang-orang mulia yang mengulurkan bantuannya. (Baca selengkapnya tentang Hermes For Charity Vol. 2 disini )

Buku Empat Elemen adalah kemasan atas nama project Hermes Charity Vol.2 yang kami dedikasikan untuk membantu korban Merapi jangka panjang (recovery). Diluncurkan pada Maret 2011, buku ini berujung pada bantuan di bidang pendidikan anak. Segmentasi ini kami tentukan sebagai bentuk motivasi  bagi generasi penerus bangsa.

Jelang 1 tahun erupsi Merapi, 22 Oktober 2011 kami berada di Jogjakarta untuk merealisasikan penyerahan bantuan tahap 1. SD Srunen menjadi pilihan kami karena dorongan postingan dari salah satu relawan , Hendra. Dalam  blognya ia memaparkan kondisi SD Srunen dan dilematisnya pengajar dan warga setempat.

“*Mas, lha aku mengko entuk ijazah ora? Nek ra entuk, berarti aku ga iso mlebu smp?” tanya salah satu siswa kelas 6 kepada seorang relawan yang mengajar.

*(Mas, aku nanti dapat ijazah tidak? Kalau ndak dapat berarti aku tidak bisa masuk SMP?)

Kalimat itu yang menggerakkan kami untuk segera menghubungi dan memutuskan untuk bertandang ke SD Srunen yang berada di lereng Merapi. Perjalanan mencapai SD Srunen cukup menyentuh, mengingat suguhan pemandangan yang didominasi warna abu-abu. Kami tahu erupsi Merapi telah meluluhlantahkan banyak dusun di kawasan lereng Merapi, tetapi kami tidak pernah membayangkan bahwa negeri salju abu-abu itu benar-benar nyata dihadapan kami.

SD Srunen - di Shelter. Pic by @candraaji

Diwakili oleh Jia Effendie, Astrid, dan Galuh , kami bertemu langsung dengan Kepala Sekolah juga seluruh murid SD Srunen. Sebanyak 180 eksemplar buku pelajaran telah diterima dengan baik.

Suasana di kelas 6. Pic by @candraaji

Bahkan perwakilan The Hermes diberi waktu untuk mengisi jam pelajaran untuk berinteraksi dengan siswa-siswi kelas 4-6. Di dalam ruang-ruang kelas yang berdinding anyaman bambu, kami mencoba memberikan dorongan dan sejenak mengajak mereka untuk bermain-main. Suatu kesempatan yang luar biasa saat dapat berbagi tawa di sana.

Dusun yang tertimbun material vulkanik di erupsi 6 November 2011. Pic by @candraaji

Tak lupa kami mengunjungi dimana SD Srunen asli berdiri.  Bangunan yang sudah direnovasi itu kini terbengkalai. Tak ada aktivitas di sana, mengingat keberadaannya di dalam zona Kawasan Rawan Bencana. Tepat saat matahari mulai meninggi, kami berada di dusun terujung dari jalan aspal yang sedari tadi kami lalui.

   

Pada hari yang sama, kami menyempatkan waktu untuk menyuarakan project charity ini di salah satu radio swasta Jogja, Swaragama FM. Sore hari itu kami berdialog dan berinteraksi dengan beberapa pendengar. Kami berharap rekan-rekan muda di Jogjakarta memiliki spirit yang sama dengan kami untuk berbagi dan berkarya.

Dikutip dari rilis postingan blog  A Box Full Of Surprise (2) sampai dengan 21 Oktober 2011 total dana yang telah terkumpul dari penjualan buku Empat Elemen adalah sebanyak

Rp. 7.866.878,-

Rencana tahapan-tahapan bantuan hasil penjualan buku Empat Elemen ini akan menggandeng Fiksimini Jogja dalam programnya Fiksimini For Kids dan juga Sekolah Pintar Merapi. Kedua pihak ini kami pilih karena memiliki keselarasan visi  dalam mewujudkan anak-anak korban Merapi yang optimis dan cinta membaca.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Helios Capital dan Yayasan Warna-Warni yang telah mensupport untuk merealisasikan Project Hermes For Charity dalam bentuk buku Empat Elemen. Juga semua friend circle Hermesian n friends yang selalu menyebarkan informasi tentang project ini, juga untuk kebersamaan kita. Specially, untuk Hermesian friends yang telah menyumbangkan karyanya dalam buku Empat Elemen ini.

Membeli= Peduli, tidak ada kata terlambat untuk berbuat demi kebaikan. Pemesanan buku Empat Elemen bisa dilakukan di tautan ini

Salam,

GaL

Teman-teman yang membantu di hari H. (Ki-Ka atas) Azis, Candra, Galuh, Anggi, Ponti, Hendra, Anta. (Ki-Ka bawah) Yoshi, Jia, Astrid.

Comments
13 Responses to “Dari Kami Untuk Jogja”
  1. zadika says:

    :’) I’m still amazed of what we have been doing….

  2. cyntia says:

    sy sebetulnya ingin sekali jadi relawan, apalagi melihat kondisi anak2nya…

    tapi apa daya, saya juga punya karir di tempat lain yang ga bisa ditinggalin..hehehee..

    saluut buat anda sekalian yaaa….

    salam,

    Stylish Generation

    • hermesian says:

      Kami juga bukan relawan kok Cyntia, dan kami berdomisili rata-rata di Jakarta juga. Sehingga yg kami bisa lakukan adalah membuat sebuah karya, dimana penjualannya kami serahkan dlm bentuk buku 🙂

  3. danti says:

    pengen peluk satu2 niih… hihihi… Jie, summarized dong buat sponsor report, foto2nya bagus tuh 🙂

    • GaL says:

      🙂 Danti sayang banget dirimu tidak jadi ikutan.. 😐 Tapi tidak apa, bisa lihat foto-fotonya.
      Ntar kita siapin bundling report buat Helios ya 🙂 Tunggu

  4. Osis says:

    aku kagak bisa jd relawan…masalahe kagak bisa ninggalin pekerjaan

    • sittyasiah says:

      Kami juga nggak jadi Relawan kok. Hermesian mendukung dengan buku2. Dananya dari teman-teman yang ikut menyumbang lewat porject Hermes For Charity 2: Empat Elemen.

      Yuk ikut juga 🙂

  5. sittyasiah says:

    Baru baca sekarang. Sedih deh nggak bisa ikut ke sana 😦

    Mudah-mudahan perjalanan selanjutnya dikasih kesehatan dan rezeki untuk bisa ikutan ya. Pengen banget ikutan mengajar dan mengibur anak-anak di sana. Nanti aku ajari bahasa Cina hehehe.. 😀

  6. aL says:

    membeli 4-LMN berarti jadi relawan juga yaaa :p

  7. surya says:

    wah berikutnya harus ikut berkontribusi nih…..

Trackbacks
Check out what others are saying...
  1. […] bantuan gelombang II dari project Hermes for Charity (penyaluran bantuan Gelombang I Baca di SINI) inilah saya sempat tertegun ketika melihat bagaimana keadaan sebagian penduduk lereng Merapi. […]

  2. […] bantuan gelombang II dari project Hermes for Charity (penyaluran bantuan Gelombang I Baca di SINI) inilah saya sempat tertegun ketika melihat bagaimana keadaan sebagian penduduk lereng Merapi. […]



Leave a comment